Adakah manusia yang tidak pernah sakit? Rasanya sulit ditemukan manusia yang tidak pernah merasakan sakit, baik ringat maupun berat.
Bagaimana cara agar tidak mengeluh saat sakit? Mengapa tidak boleh mengeluh?
Kalau dipikir-pikir, apa manfaatnya mengeluh? Hanya memberatkan hati dan tidak menjamin solusi.
Ada yang mendapat penyakit berat dengan gejala rasa sakit yang berat, ada juga penyakit berat tetapi tidak terlalu menyiksa rasanya, tetapi tiba-tiba wafat. Ada penyakit yang secara riwayat tidak berbahaya, karena jarang berakhir pada kematian, tetapi rasanya sangat menyiksa.
Terlepas dari berbagai ikhtiar yang dilakukan untuk mengobatinya, hal yang perlu dipikirkan adalah bagaimana mengatasi atau berdamai dengan rasa sakit sehingga tidak menguras energi, emosi, tanpa produktifitas yang berarti. Sayang waktu yang berlalu tanpa catatan amal kebaikan, bahkan sering kali terjebak pada keluhan-keluhan yang merusak suasana hati.
Tiga hal berikut bisa kita upayakan agar tidak mengeluh saat sakit:
Pertama Memperbaiki mindset tentang sakit;
a. Β bahwasanya sakit adalah sesuatu yang sangat wajar diterima oleh manusia, apalagi yang sudah hidup sekian lama. Ibarat mesin, organ-organ tubuh akan mengalami penurunan fungsi dan akan lebih berat beban kerjanya jika dibarengi dengan pola hidup yang kurang sehat.
b. Hampir tidak ada manusia yang tidak pernah sakit, bahkan manusia termulia pilihan Allah, Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam.
c. Dalam sakit, Allah sertakan hadiah, yaitu ampunan bagi orang-orang yang beriman dan bersabar.
βSetiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR.Bukhori)
d. Bahwa sakit adalah salah satu bentuk ujian dari Allah untuk mengetahui sekualitas apa kita sebagai hamba.
“Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang ridho (menerimanya) maka Allah akan meridhoinya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya.β(HR. At-Tirmidzi)
Kedua, mengenali jenis sakit; apa yang terganggu dengan rasa sakit itu? Konsentrasi/ aktivitas pikiran? Aktivitas fisik?
a. Untuk sakit yang mengganggu aktivitas fisik, kita masih bisa produktif di aktivitas pikiran.
b. Untuk sakit yang mengganggu aktivitas pikiran, kita masih bisa berktivitas fisik.
c. Untuk yang mengganggu aktivitas fisik dan pikiran, saatnya istirahat fisik dan pikiran dengan memperbanyak dzikir.
Saya sering dapat bagian jenis kedua bagian c, berbagai upaya dilakukan untuk berdamai dengannya dan tetap produktif. Di sini kita harus mengenali diri seutuhnya, dimana kekuatan dan kelebihan, sekaligus kelemahan dan hambatan dalam beraktivitas. Selama masih mampu mengerjakan aktivitas pikiran, saya tetap lakukan itu. Jika sudah terlalu berat, saya akan mengalah, menikmati sakit dan berusaha ridho, mengurangi komunikasi dengan orang lain agar tidak terpancing emosi dan melakukan aktivitas fisik yang masih bisa dilakukan. Tentu saja tetap produktif. Keluhan, kadang sulit dihindari, tetapi banyak mengeluh bukan solusi, bahkan sering menutup kreativitas untuk menemukan jalan keluar.
Ketiga, membandingkan dengan sakit di alam kubur dan di akhirat
Untuk membandingkan, harusnya pernah merasakan semunya, tetapi tentu dalam hal ini tidak bisa kita lakukan. Kita butuh iman untuk mempercayai informasi bagaimana sakitnya di alam kubur atau di akhirat, tentu bagi yang tidak memenuhi syarat iman dan amal sholeh. Mohon maaf, saya tak sanggup menuliskannya. Sebaiknya searching di google atau mempelajari kitab-kitab yang membicarakan alam kubur dan alam akhirat. Hal ini harusnya membuat sakit kita sebagai pengingat, untuk selalu menjaga iman dan terus menambah amal shaleh agar termasuk yang mendapatkan rahmat Allah dan rido-Nya sehingga layak mendapat tempat di surga.
Mengeluh memang gak akan meringankan sakit kita, yang ada malah bisa memperburuk kondisi kesehatan kita π
Benar, karena emosi sangat berpengaruh pada kekebalan tubuh melawan penyakit
Bener mba,15 thn yg lalu aku ngalamin sakit berat hingga salah satu penglihatan ngga berfungsi.
Alhamdulillah dalam sakit itu byk hikmahnya yg di dapat.ketika hati sudah damai penyakitnya perlahan2 pulih walau tetap ada seumur hidup sih,ngga sembuh total tapi minimal tak menjadi lebih seramπ
Dan orang yg pernah mengalami sakit berat n bersabar, akan beda rasa syukurnya terhadap kehidupaan dibanding yg nyaris selalu sehatπππ
Umiiiii, tamparan keras bgt untukku yg mengeluh terus setahun terakhir. Padahal saat ini Allah sedang membuka lebar ladang pahala untukku
Insyaallah ga terlambat dan masih banyak tahun-tahun penuh syukur yang akan dijalaniπππ
Yang pasti, selama kita sehat, atau sedang ditimpa rasa sakit, kita harus tetap bersyukur ya umi…
Tingkat tertinggi manusia adalah bersyukur saat mendapat musibah, salah satunya saat sakit
Iya mi setuju banget. Bahwa dalam sakit sebaiknya banyak merenungi untuk muhasabah diri. Ada hikmah dibalik setiap sakit..semoga menggugurkan dosa – dosa. Tipsnya bermanfaat, terima kasih
Sama-sama, selalu saling mengingatkan untuk menjadi hamba yg lebih baik, yaπππ
Sakit itu salah satu karunia Tuhan supaya kita bisa rehat dan mengingat pencipta. Sakit yah biasanya keluhan pasti.. dokter aja pasti nanya khan “Apa keluhannya” lah pasti jawab tho.. “bagian ini loh pak dokter” ehhehe . Nikamti rasa sakit, karena itu gak akan seberapa dengan apa yang akan diberikan kelak di pengadilan Tuhan.
iya iya, dokternya sih yang minta kita ngeluh #candaaaa π
Setuju saya. Tubuh saya udah hapal dengan sakit, bahkan saya udah merasakan lebih dari 10 x opname di berbagai rumah sakit berbeda di Bandar Lampung ini. Hehe. Anggap saja penggugur dosa. Sip.
Masyaallah, 10x? Semoga ga ada yg ke 11, ya, sehat-sehat-sehat, aamiin
masya Allah harus banyak besyukur dengan fisik sekarang sudah jauh lebih baik dibanding 1 tahun lalu, terima kasih Umu Neny atas akupuntur dan bekamnya.
Alhamdulillah, tidak bisa dipungkiri,bertambahnya usia dan aktivitas kadang membuat hidup kita tidak seimbang, dan akibatnya muncul gangguan kesehatan, tandanya butuh memberi perhatian lebih pada diri sendiri dengan istirahat, asupan memadai dan bila dibutuhkan,berobat.
Sakit mengurangi dosa, bagi yang sabar π Mudah-mudahan senantiasa diberikan kesehatan dan panjang umur yang manfaat dan barokah
Aamiin, kita butuh saling mengingatkan dalam kesabaran
itulah mengapa sebabnya aku selalu bersikap optimis dan poisitif thinking, karena semua itu kan dampak pada kehidupan kita bukn begitumi?
Betul banget, positif thinking, mengelola mindset, sebuah ketrampilan yang harus terus kita asah
Wah umii mantap banget tulisannya. Benar lah kalau kita perlu untuk mengingat kehidupan selanjutnya, juga untuk berhenti mengeluh karena ngga ada gunanya..
Iya, walau tau nggak ada guna, manusiawi banget ya,kita ngeluh, tapi ya ada usaha lah untuk terus mengurangi hal yang tak de gune
Kalo sakit hati gmn solusinya yak..
Berobat dengan cara tepat, bersabar menanti proses pengobatan sambil terus menjaga keikhlasan, banyak dzikir dan berdoa.